Enam Kecamatan Masih Kesulitan Air


KEBUMEN- Meskipun hujan sudah turun, namun di sebagian wilayah Kabupaten Kebumen masih mengalami kesulitan air. Terutama di Kecamatan Karangsambung, Karanggayam, Ayah, Sruweng, Buayan dan Kecamatan Sempor.

Di enam kecamatan tersebut orang masih ngangsu hingga tengah malam dan mengambil air hingga berkilometer. Ada juga yang membuat belik di sungai untuk mendapatkan air bersih.

Kabid Linmas Kesbanglinmas Kabupaten Kebumen, Drs Subeno didampingi Kasubid Bina Linmas Jafar Sidiq mengatakan turunnya hujan tidak berpengaruh terhadap kondisi air yang ada di wilayah Kabupaten Kebumen.

Dari 26 kecamatan yang ada, enam kecamatan di antaranya mengalami krisis air. "Kami belum melihat ada perubahan. Yang kesulitan air masih tetap kesulitan air," imbuhnya.

Muhidan (56), warga Karangjambu, Sruweng mengemukakan air di desa tetangganya yang ia ambil setiap harinya sudah habis.
Maklum, air di sumur milik umum itu diambil oleh ratusan orang setiap saatnya. Bahkan sejak malam hingga sahur.
"Kemarin, sudah turun hujan. Namun tetap belum ada airnya," katanya.

Hal yang sama juga dialami warga Kalirejo, Kecamatan Karanggayam. Rahayu (30), warga setempat meminta kepada Pemkab Kebumen untuk kembali melakukan pengedropan air di desanya. Dia mengaku harus irit dalam menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Berbagai Cara Berbagai cara dilakukan warga hanya untuk mendapatkan air bersih. Mereka rela mengambil air dengan jarak beberapa kilo meter. Mereka ada yang memikul, menjinjing, serta bergotongan untuk membawa airnya.

"Setiap hari saya begini. Kapan bisa menangi mulyane (Kapan bisa merasakan sejahtera-Red)," kata Masiyah (46), warga Desa Totogan, Karangsambung.

Sementara itu, bencana longsor juga perlu diwaspadai. Pasalnya, musim kemarau yang panjang dan kemudian diguyur hujan membuat kondisi tanah mudah ambrol.

Daerah rawan longsor di Kabupaten Kebumen pun rata-rata merupakan daerah yang kesulitan air.

Di Ayah ada 13 desa, Karanggayam 14 Desa, Karangsambung 11 Desa, Sruweng 10 Desa, Buayan 14 Desa dan Sempor 11 desa. Khusus di daerah yang rawan longsor tersebut, Subeno menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada.

"Hujan saat ini tidak berpotensi longsor. Kalau hujannya sampai besar itu yang bisa menjadikan longsor," tambah Subeno.

Terkait hal tersebut, Kesbanglinmas biasanya mengumpulkan para camat untuk mengikuti rapat koordinasi. Selain camat juga mengundang pihak terkait lainnya. Meskipun demikian, untuk tahun ini sangat sulit. Pasalnya, alokasi dana untuk rakor tidak ada.

sumber :
- isi Harian Suara Merdeka
- image SMK Penghulu Saat

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Masukkan Code ini K1-46CF31-5
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com