Fenomena Tabung Gas 3 kilogram

Saya mendengar bunyi ledakan thor, thor! Selanjut saya keluar rumah dan melihat api membubung tinggi, kisah Tuminah.
Sang tetangga yang biasa menggunakan tabung elpiji seberat 3 kilogram untuk memasak bakso itu tidak berada di rumah.
Dugaan sementara, penyebab kebakaran adalah meledaknya tabung gas elpiji,” kata Kapolsek.

Sekali lagi kita mendengar adanya kejadian meledaknya tabung gas 3 kilogram, yang menambah panjang rentetan kecelakan yang disebabkan karena pemakaian tabung gas 3 kilo tersebut. Seperti halnya kejadian meledaknya tabung kompor 3 kg di Jalan Wijayakusumah Rt 1/2 Grogol Petamburan, Daan Mogot, Jakarta Barat (22/11/2008) dan yang terjadi di Koja, Jakarta Utara, beberapa orang mengalami luka bakar serius dan beberapa kasus yang lain yang selain membawa korban luka dan korban jiwa serta korban harta benda.

Dari fakta-fakta tersebut diatas, tentunya sedikit banyak akan menimbulkan keraguan dan ketakutan dari warga untuk menggunakan kompor gas sesuai program pemerintahan dalam melakukan konversi dari minyak tanah ke gas LPG. Yang jadi pertanyaan adalah apakah penyebab kecelakaan dalam penggunaan tabung gas karena semata-mata karena "human error" atau ada penyebab teknis, misal kurang terjaminnya mutu dan standar dari tabung gas itu sendiri?

Menurut Ari H Soemarno, Dirut PT Pertamina,"Fenomena seringnya terjadi kecelakaan akibat tabung gas (3kg) dikarenakan konsumen tidak mengikuti aturan-aturan atau arahan bagaimana menggunakan tabung gas itu dengan baik, karena masyarakat masih dalam tahap melakukan pembelajaran.

Terlepas dari permasalahan diatas, dalam kenyataannya sekarang konversi itu sudah terlaksana. Tabung gas dan kompornya sudah dibagikan ke masyarakat, jadi bukan masanya lagi untuk saling mencari kesalahan. Sekarang yang lebih penting bagaimana secepatnya memberikan pembelajaran bagaimana menggunakan kompor/tabung gas dengan selamat, kalau tidak korban sia-sia dari penggunaan tabung gas ini akan terus bertambah.

Ini sangat penting karena, kebanyakan warga masyarakat masih awam dalam pemakaian kompor gas dan pengetahuan tentang karakteristik dari bahan mudah terbakar ini. Hal ini akan sangat beresiko terjadinya kecelakaan, jika tidak diberikan perhatian serius dari pihak-pihak terkait.
Hal tersebut menjadi "PR" bagi pemerintah untuk segera menyediakan pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta menjamin tersedianya tabung gas yang memenuhi standar keselamatan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Dan dari pihak masyarakat juga diharapkan kesadarannya untuk lebih aktif bertanya dan mencari informasi tentang prosedure keselamatan dalam pemakaian kompor/tabung gas tersebut.

(Di kutip dari berbagai sumber.)







0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Masukkan Code ini K1-46CF31-5
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com